Kamis, 23 Oktober 2014
- 00.33
- Unknown
- story
- No comments
Curhatan Seorang Adik
Kata siapa menjadi anak terakhir itu selalu di manja orang
tua?dapat kasih sayang yang lebih dari orang tua?selalu bahagia?
Saya seorang wanita berumur 17 thn.. yg gimana seharusnya pada umur segitu. Pasti
sedang bahagianya karna pasti mendapat kasih sayang dari orang tua yang sangat
berbeda tidak seperti biasanya pasti akan mendapat kasih sayang yang LEBIH.
Namun tidak dengan
saya, disini saya mempunyai kakak, menurut saya dia lah anak kesayangan orang
tua saya..kamu tau kenapa? Karena setiap dia meminta APAPUN kepada orang tua
saya pasti akan terwujudkan.namun sebaliknya dengan saya.
Pada saat itu saya baru saja bangun tidur,karna hari itu hari
minggu jadi saya hanya dirumah sajah.
Setelah itu kakak saya juga ikut bangun karena dia harus
minum obat, kamu tau kenapa dia selalu rutin minum obat?? Karena si dia
mempunyai penyakit yang dinamakan “epilepsi” itu sih setahu saya.
Saya dan kakak saya
bangun dan langsung turun , kebetulan kita satu kamar dan berada dilantai 2.
Dan saya langsung mandi dan biasanya membantu ibu
memasak,namun tahukah kamu setelah kakak selesai mandi langsung deh ibu
menyuruh kakak sarapan pagi dan langsung mengajak ke salah satu pusat
perbelanjaan yg ada di Surabaya namun nanti siang. Dalam hati aku bertanya
“padahal saya bangun lebih awal” kenapa bukan saya yang di suruh sarapan?”
kenapa bukan saya yang diajak?”
Lalu saya mengajukan
diri untuk ikut atau sekedar mengantar saja lah..
Namun ibu dengan cepat menjawab “TIDAK JADI” dengan alasan
cuaca yang panas. Awalnya saya mengira alasan tersebut memang tepat karna begitu lah cuaca yang
sedang terjadi.
Tapi pada lain hari,
saya meminta uang kepada ibu hanya untuk membeli pulsa 10 ribu , lalu ibu
menjawab “tidak ada uang” , ya sudah
saya hanya diam sajah karena saya
memang tahu bahwa keluarga saya, keluarga yang tidak bercukupan dan memang lagi
krisis ekonomi. Tidak lama kemudian kakak datang dari melamar pekerjaan dan
langsung meminta uang untuk membeli sepatu dengan alasan bahwa sepatu yang dia
gunakan rusak. Dan akhirnya ibu langsung menyuruh kakak mengambil uang di
dompet ibu.
Akhirnya langsung
sajah saya berkata kepada ibu: katanya gak punya uang,bu ? padahal harga sepatu
dengan pulsa itu mahal harga sepatu? Kenapa ibu pilih kasih? “ibu tak menjawab
pertanyaanku dengan lengkap, dia hanya berkata “ ”sudahlah kasian kakakmu”
Pada ke esokan
harinya saya minta jemputan kepada kakak , dan pada saat perjalanan pulang kami
kecelakaan dan akhirnya jatuh bebarengan. Setelah itu kami langsung berangkat
ke puskesmas terdekat agar segera dibersihkan lukanya supaya tidak menjadi
infeksi. Diselang waktu kakak menelpon
ibu dan mengabarinya bahwa kami baru sajah kecelakaan dan sedang berada di
puskesmas kotamadya.
Tidak lama kemudian
ibu datang dan menjemput kami, dan ibu langsung menyuruh kakak digonceng ibu
dan ibu menyuruh saya membawa sepeda motor sendiri,padahal dilihat dari fisik,
saya lah yang paling parah lukanya. Dengan badan yang sakit semua saya terpaksa
menyetir pulang sendiri. Sesampainya di rumah kami langsung disuruh minum obat
dan langsung disuruh tidur.
Tidak lama kemudian
ayah kami datang dari kerja, dan langsung menengok kami yang lagi tidur. Lalu
kami terbangun karena suara ayah, dan akhirnya orang tua saya menyuruh HANYA
KAKAK yang dipijat, lalu saya mengusulkan diri agar saya juga dipijat,namun
orang tua saya tidak memperbolehkan dan menyuruh saya agar dipijat besok sajah.
Dalam hati saya marah
, saya menganggap orang tua saya hanya sayang kepada kakak sajah. Dan akhirnya
saya langsung menangis, dan saya buang semua barang yang ada didepanku,saya
beteriak, saya kesal. Sampai-sampai saya merencanakan akan membunuh kakak saya.
Ku ingat pada jaman
dulu, pada saat aku sekitar berumur 12 hingga 15 tahun. Saya selalu disalahkan
oleh orang tua saya , saya selalu di pukuli hanya dengan masalah yang sepeleh,
sampai-sampai saya pernah hampir diusir dari rumah oleh kedua orang tua saya.
Tetapi kulihat nasib kakak yang selalu enak,selalu bahagia, diajak kesana
kemari,selalu dibela kalau kami sedang bertengkar.
Dan akhirnya saya
dendam dengan kakak saya , saya marah , saya benci dengannya. Dan akhirnya
jika saat orang tua saya tidak berada
dirumah saya terkadang selalu menjambak rambut kakak, saya akan selalu
mengolokinya,saya selalu memukulinya ,saya mengancam ke kakak saya bahwa jika
dia mengadu kepada orang tua,apa yang saya perbuat kedia. Saya tidak akan
segan-segan membunuhnya.Dan bila orang tua saya telah datang kerumah, langsung
deh situasi dirumah seperti biasanya /tidak ada masalah apa-apa.
Padahal kalau
dilihat, saya dengan kakak saya itu masih pintaran saya. Bukannya saya sombong
namun memang begitu keadaannya buktinya saya bersekolah di SMK Negeri di
Surabaya tetapi kakak saya sekolah disuatu sekolah Swasta di Surabaya yang
lumayan mahal uang SPPnya. Walaupun kakak saya sudah katam Al-Qur’an sedangkan
saya belum, tapi pemahaman isi Al-Qur’an masih bagusan saya. “Tapi kenapa orang
tua saya selalu membangga-banggakan kakak saya? Apa yang dibanggakan darinya?
Saya merasa bahwa Tuhan tidak adil, dunia ini telah salah, ataukah orang tua
saya yang gila? Ataukah memang benar saya yang salah? Namun dari segi kesalahan
yang manakah?” Saya lelah,saya capek,saya kesal. Dan saya hampir berprinsip
saya tidak akan mempercayai orang , dan saya hampir berprinsip SAYA TIDAK AKAN
MENIKAH SEUMUR HIDUP.
Sampai saat ini, saya
masih bertanya dalam hati sebenarnya saya itu ANAK ANGKAT atau bukan? Atau saya
memang punya salah ke pada orang tua saya? Sampai saat ini saya masih belum
berani bertanya dan itu akan menjadi pertanyaan yang menghantui saya jika
melihat kakak saya sedang di manja oleh kedua orang tua saya. Lalu saya akan selalu tetap membenci kakak saya!! SAMPAI
KAPANPUN!!
Daftar.P: Haryanti Merinda
Dwi;2014;”Curhatan Seorang Adik”;Surabaya;Medwayan Story.
Twitter:@merinda_dwayan
Facebook:Merinda Dwi Haryanti
- 00.31
- Unknown
- story
- No comments
Mantanku Penyesalanku
Saya:Medwayan , Mantan saya:A.R.A (maaf pakai nama inisial)
Dulu kuingat pada waktu masa SMP , aku
mempunyai pacar yang baik,sayang ,perhatian dengan saya (namun tidak
berlebihan),umur saya 15th dan dia 17th. Memang sih kalau melihat umur yang
masih segitu itu pasti masih keanak-anak’an.Mungkin, orang juga sering menyebut
dengan sebutan cinta monyet.
Saya
menjalani hubungan dengan dia hampir 8 bulan. Senang,sedih,sampai pertengkaran
yang dikarenakan salah pahampun terjadi. Saya juga sering cerita segala hal
kepadanya,sebaliknya dengan dia. Namun pada suatu hari pada saat saya kelas 3
SMP hampir mau ada bimbel,try out,ujian sekolah,ujian,praktek,dan UNAS. Saya memutuskan
agar saya menyudahi hubungan kita berdua, dengan alasan saya ingin fokus ujian.
Saya tidak ingin terbebani jika nantinya
ada masalah dengan hubungan saya dengannya dan membuat menjadi tidak fokus
dengan ujian. Akhirnya kukatakan apa yg ku rencanakan sebelumnya, kepada A.R.A.
Awalnya dia marah dan dia tidak mau
menerima alasan saya. Dia mengatakan bahwa “alasan
saya tidak maksud akal”;” alasan saya mengada-ngada”;”saya tidak serius menjalani hubungan dengannya”dia
mengira bahwa” saya memutuskan dia, dikarenakan saya mencintai laki-laki lain” dia membentak saya,
dia melempar HPnya pas dibadan saya,saya menangis karena perbuatannya tersebut.
Saya tidak pernah melihat dia semarah itu, dan saya belum pernah di perlakukan
seperti itu dengannya. Sumpah demi apapun pada saat itu saya hanya sayang dan
cinta kepadanya,tidak ada laki-laki lain dihubungan kita.
Namun selang waktu, dia melihat saya
yang sedang menangis,akhirnya dia menghampiri saya,memeluk,dan mencium keningku
dan berkata”Maafkan aku telah berbuat seperti itu padamu”dan aku yang masih
menangis dan bergerak melepaskan pelukan
darinya. Dan dia berkata lagi”maafkan aku,kamu tau?saya kacau,saya emosi,saya
tidak menerima mendengar kamu mengatakan tersebut, kuharap kamu hanya bercanda
bukan?”
Lalu untuk terakhir kalinya saya mengatakan
bahwa”saya benar-benar ingin putus denganmu A.R.A,bukan karena saya sudah tidak
sayang kepadamu,bukan karena saya sudah tidak cinta denganmu,tetapi karena saya
memang ingin fokus kepada ujian,saya tidak ingin mengecewakan orang tuaku.
Lagian kalau kita nantinya memang jodoh pasti akan ditemukan kembali, lagian
umur kita masih muda. InshaALLAH kita bisa bertemu kembali J”walau air mataku tidak bisa henti
keluar, ku sempatkan tertawa kecil kepadanya agar merubah suasana yg sedang
terjadi.
Tetapi apaboleh buat dia tetap marah
kepada saya,namun tidak semarah yang awal tadi. Dengan mata dia yg berkaca-kaca
dan akhirnya dia berkata “oke,saya terima keputusanmu tetapi saya ingin, lebih
baik kamu tidak menghubungi saya lagi. Jika orang tua kamu atau orang tua saya
ingin bertemu dengan kita. Kita harus tidak bertemu secara langsung,kamu hanya
boleh bertemu dengan keluarga saya namun tidak dengan saya,dan sebaliknya saya
juga begitu. Maklumlah kan keluarga saya dan dia sudah saling mengenal dan
saling akrab.
Tidak berfikir panjang akhirnya saya menyetujui persyaratan tersebut.
Semenjak itu saya terakhir bertemu dengannya. Saya masih berhubungan dengan
keluarganya namun tidak dengannya,sebaliknya pun dengannya. Jika orang tua dia
menelpon saya dan mengatakan kalau keluarga dia kangen kepada saya , baru saya
bertemu dengan keluarganya di rumah dia,namun saya menanyakan ke orangtuanya
dahulu A.R.A ada di rumah atau tidak. Kalau dia tidak berada dirumah barulah
saya berangkat kerumahnya.
Dan pada saat saya kelas 2 SMA dia
datang lagi di kehidupanku,saya sering bertemu dengannya tanpa tidak sengaja,semenjak
itu saya juga sering membuka profil facebook dia dan saya melihat perbaruan
status dia yang ternyata “sudah memiliki pacar”,namun saya mengabaikan itu. Dan
pada lain waktu, saya bertemu dengannya di acara pernikahan temanku yg juga
teman A.R.A kita duduk berjarak 3
kursi,wajahnya biasa sajah(tidak senyum,tidak menyapa dengan saya). Saya yang
sengaja berkali-kali melihati dia,dan saya merasa kangen kepada sosok dia,dalam
hati bertanya”apa kabar dia?masih ada rasakah dia kepadaku?masih bertahankah
hubungannya dengan pacar yang di facebook dia?aku berharap belum”. Akhirnya
pada selang waktu saya melihat dia sedang melihat kepadaku,dan saya juga sedang
melihat dia dan dia seolah-olah tidak melihat saya.kejadian itu berulang-ulang
kali terjadi.
Dan saya sering lihat dia lewat didepan
rumah saya,setiap dia lewat dirumah saya,dia selalu melihat saya namun bila
saya melihat dia. Dia langsung seolah-olah tidak melihat saya. Saya tidak tahu
apa maksud pandangan tersebut. Pada waktu saya naik ke kelas3 saya mendengar
berita dari orang tuaku bahwa dia
mendapat beasiswa kuliah namun di luar pulau. Dan berita tersebut ternyata
benar-benar terjadi.
Dan pada bulan agustus 2014 dia
benar-benar pergi ke luar pulau. Tetapi satu bulan sekali dia sering pulang
kerumah keluarganya, dan dia sering lewat di depan rumahku. Dan pandangan yg
seolah-olah tidak memandang itu terjadi lagi. Sampai sekarang saya juga bingung
dengan maksud pandangan dia kepadaku seperti itu! Apakah dia masih menyimpan
rasa kepadaku?tetapi kenapa dia tidak mengatakan itu? Ataukah maksud dengan
pandangannya itu adalah dia masih marah kepada saya?namun sepertinya tidak!karena pandangannya bukan seperti
orang marah atau dendam kepada saya. Tidak tahu lah,kujalani hari seperti
biasanya sajah, seperti dulu yg tanpanya. Walaupun
sebenarnya kesesali putus dengannya L andai dia bisa bersamaku kembali…
Daftar.P: Haryanti Merinda Dwi;2014;”Mantanku
Penyesalanku”;Surabaya;Medwayan Story.
Twitter:@merinda_dwayan
Facebook:Merinda Dwi Haryanti
Rabu, 22 Oktober 2014
Jumat, 17 Oktober 2014
Minggu, 14 September 2014
Langganan:
Postingan (Atom)