Kamis, 23 Oktober 2014



Mantanku Penyesalanku

Saya:Medwayan , Mantan saya:A.R.A (maaf pakai nama inisial)
        Dulu kuingat pada waktu masa SMP , aku mempunyai pacar yang baik,sayang ,perhatian dengan saya (namun tidak berlebihan),umur saya 15th dan dia 17th. Memang sih kalau melihat umur yang masih segitu itu pasti masih keanak-anak’an.Mungkin, orang juga sering menyebut dengan sebutan cinta monyet.
        Saya menjalani hubungan dengan dia hampir 8 bulan. Senang,sedih,sampai pertengkaran yang dikarenakan salah pahampun terjadi. Saya juga sering cerita segala hal kepadanya,sebaliknya dengan dia. Namun pada suatu hari pada saat saya kelas 3 SMP hampir mau ada bimbel,try out,ujian sekolah,ujian,praktek,dan UNAS. Saya memutuskan agar saya menyudahi hubungan kita berdua, dengan alasan saya ingin fokus ujian. Saya  tidak ingin terbebani jika nantinya ada masalah dengan hubungan saya dengannya dan membuat menjadi tidak fokus dengan ujian. Akhirnya kukatakan apa yg ku rencanakan sebelumnya, kepada A.R.A.
        Awalnya dia marah dan dia tidak mau menerima alasan saya. Dia mengatakan bahwa “alasan saya tidak maksud akal”;” alasan saya mengada-ngada”;”saya tidak serius menjalani hubungan dengannya”dia mengira bahwa” saya memutuskan dia, dikarenakan saya  mencintai laki-laki lain” dia membentak saya, dia melempar HPnya pas dibadan saya,saya menangis karena perbuatannya tersebut. Saya tidak pernah melihat dia semarah itu, dan saya belum pernah di perlakukan seperti itu dengannya. Sumpah demi apapun pada saat itu saya hanya sayang dan cinta kepadanya,tidak ada laki-laki lain dihubungan kita.
        Namun selang waktu, dia melihat saya yang sedang menangis,akhirnya dia menghampiri saya,memeluk,dan mencium keningku dan berkata”Maafkan aku telah berbuat seperti itu padamu”dan aku yang masih menangis dan bergerak  melepaskan pelukan darinya. Dan dia berkata lagi”maafkan aku,kamu tau?saya kacau,saya emosi,saya tidak menerima mendengar kamu mengatakan tersebut, kuharap kamu hanya bercanda bukan?”
        Lalu untuk terakhir kalinya saya mengatakan bahwa”saya benar-benar ingin putus denganmu A.R.A,bukan karena saya sudah tidak sayang kepadamu,bukan karena saya sudah tidak cinta denganmu,tetapi karena saya memang ingin fokus kepada ujian,saya tidak ingin mengecewakan orang tuaku. Lagian kalau kita nantinya memang jodoh pasti akan ditemukan kembali, lagian umur kita masih muda. InshaALLAH kita bisa bertemu kembali J”walau air mataku tidak bisa henti keluar, ku sempatkan tertawa kecil kepadanya agar merubah suasana yg sedang terjadi.
        Tetapi apaboleh buat dia tetap marah kepada saya,namun tidak semarah yang awal tadi. Dengan mata dia yg berkaca-kaca dan akhirnya dia berkata “oke,saya terima keputusanmu tetapi saya ingin, lebih baik kamu tidak menghubungi saya lagi. Jika orang tua kamu atau orang tua saya ingin bertemu dengan kita. Kita harus tidak bertemu secara langsung,kamu hanya boleh bertemu dengan keluarga saya namun tidak dengan saya,dan sebaliknya saya juga begitu. Maklumlah kan keluarga saya dan dia sudah saling mengenal dan saling akrab.
        Tidak berfikir panjang akhirnya  saya menyetujui persyaratan tersebut. Semenjak itu saya terakhir bertemu dengannya. Saya masih berhubungan dengan keluarganya namun tidak dengannya,sebaliknya pun dengannya. Jika orang tua dia menelpon saya dan mengatakan kalau keluarga dia kangen kepada saya , baru saya bertemu dengan keluarganya di rumah dia,namun saya menanyakan ke orangtuanya dahulu A.R.A ada di rumah atau tidak. Kalau dia tidak berada dirumah barulah saya berangkat kerumahnya.
        Dan pada saat saya kelas 2 SMA dia datang lagi di kehidupanku,saya sering bertemu dengannya tanpa tidak sengaja,semenjak itu saya juga sering membuka profil facebook dia dan saya melihat perbaruan status dia yang ternyata “sudah memiliki pacar”,namun saya mengabaikan itu. Dan pada lain waktu, saya bertemu dengannya di acara pernikahan temanku yg juga teman A.R.A  kita duduk berjarak 3 kursi,wajahnya biasa sajah(tidak senyum,tidak menyapa dengan saya). Saya yang sengaja berkali-kali melihati dia,dan saya merasa kangen kepada sosok dia,dalam hati bertanya”apa kabar dia?masih ada rasakah dia kepadaku?masih bertahankah hubungannya dengan pacar yang di facebook dia?aku berharap belum”. Akhirnya pada selang waktu saya melihat dia sedang melihat kepadaku,dan saya juga sedang melihat dia dan dia seolah-olah tidak melihat saya.kejadian itu berulang-ulang kali terjadi.
        Dan saya sering lihat dia lewat didepan rumah saya,setiap dia lewat dirumah saya,dia selalu melihat saya namun bila saya melihat dia. Dia langsung seolah-olah tidak melihat saya. Saya tidak tahu apa maksud pandangan tersebut. Pada waktu saya naik ke kelas3 saya mendengar berita dari orang tuaku  bahwa dia mendapat beasiswa kuliah namun di luar pulau. Dan berita tersebut ternyata benar-benar terjadi.
        Dan pada bulan agustus 2014 dia benar-benar pergi ke luar pulau. Tetapi satu bulan sekali dia sering pulang kerumah keluarganya, dan dia sering lewat di depan rumahku. Dan pandangan yg seolah-olah tidak memandang itu terjadi lagi. Sampai sekarang saya juga bingung dengan maksud pandangan dia kepadaku seperti itu! Apakah dia masih menyimpan rasa kepadaku?tetapi kenapa dia tidak mengatakan itu? Ataukah maksud dengan pandangannya itu adalah dia masih marah kepada saya?namun sepertinya tidak!karena pandangannya bukan seperti orang marah atau dendam kepada saya. Tidak tahu lah,kujalani hari seperti biasanya sajah, seperti dulu yg tanpanya. Walaupun sebenarnya kesesali putus dengannya L andai dia bisa bersamaku kembali…

Daftar.P: Haryanti Merinda Dwi;2014;”Mantanku Penyesalanku”;Surabaya;Medwayan Story.
Twitter:@merinda_dwayan
Facebook:Merinda Dwi Haryanti

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget