Mantanku Penyesalanku
Saya:Medwayan , Mantan saya:A.R.A (maaf pakai nama inisial)
Dulu kuingat pada waktu masa SMP , aku
mempunyai pacar yang baik,sayang ,perhatian dengan saya (namun tidak
berlebihan),umur saya 15th dan dia 17th. Memang sih kalau melihat umur yang
masih segitu itu pasti masih keanak-anak’an.Mungkin, orang juga sering menyebut
dengan sebutan cinta monyet.
Saya
menjalani hubungan dengan dia hampir 8 bulan. Senang,sedih,sampai pertengkaran
yang dikarenakan salah pahampun terjadi. Saya juga sering cerita segala hal
kepadanya,sebaliknya dengan dia. Namun pada suatu hari pada saat saya kelas 3
SMP hampir mau ada bimbel,try out,ujian sekolah,ujian,praktek,dan UNAS. Saya memutuskan
agar saya menyudahi hubungan kita berdua, dengan alasan saya ingin fokus ujian.
Saya tidak ingin terbebani jika nantinya
ada masalah dengan hubungan saya dengannya dan membuat menjadi tidak fokus
dengan ujian. Akhirnya kukatakan apa yg ku rencanakan sebelumnya, kepada A.R.A.
Awalnya dia marah dan dia tidak mau
menerima alasan saya. Dia mengatakan bahwa “alasan
saya tidak maksud akal”;” alasan saya mengada-ngada”;”saya tidak serius menjalani hubungan dengannya”dia
mengira bahwa” saya memutuskan dia, dikarenakan saya mencintai laki-laki lain” dia membentak saya,
dia melempar HPnya pas dibadan saya,saya menangis karena perbuatannya tersebut.
Saya tidak pernah melihat dia semarah itu, dan saya belum pernah di perlakukan
seperti itu dengannya. Sumpah demi apapun pada saat itu saya hanya sayang dan
cinta kepadanya,tidak ada laki-laki lain dihubungan kita.
Namun selang waktu, dia melihat saya
yang sedang menangis,akhirnya dia menghampiri saya,memeluk,dan mencium keningku
dan berkata”Maafkan aku telah berbuat seperti itu padamu”dan aku yang masih
menangis dan bergerak melepaskan pelukan
darinya. Dan dia berkata lagi”maafkan aku,kamu tau?saya kacau,saya emosi,saya
tidak menerima mendengar kamu mengatakan tersebut, kuharap kamu hanya bercanda
bukan?”
Lalu untuk terakhir kalinya saya mengatakan
bahwa”saya benar-benar ingin putus denganmu A.R.A,bukan karena saya sudah tidak
sayang kepadamu,bukan karena saya sudah tidak cinta denganmu,tetapi karena saya
memang ingin fokus kepada ujian,saya tidak ingin mengecewakan orang tuaku.
Lagian kalau kita nantinya memang jodoh pasti akan ditemukan kembali, lagian
umur kita masih muda. InshaALLAH kita bisa bertemu kembali J”walau air mataku tidak bisa henti
keluar, ku sempatkan tertawa kecil kepadanya agar merubah suasana yg sedang
terjadi.
Tetapi apaboleh buat dia tetap marah
kepada saya,namun tidak semarah yang awal tadi. Dengan mata dia yg berkaca-kaca
dan akhirnya dia berkata “oke,saya terima keputusanmu tetapi saya ingin, lebih
baik kamu tidak menghubungi saya lagi. Jika orang tua kamu atau orang tua saya
ingin bertemu dengan kita. Kita harus tidak bertemu secara langsung,kamu hanya
boleh bertemu dengan keluarga saya namun tidak dengan saya,dan sebaliknya saya
juga begitu. Maklumlah kan keluarga saya dan dia sudah saling mengenal dan
saling akrab.
Tidak berfikir panjang akhirnya saya menyetujui persyaratan tersebut.
Semenjak itu saya terakhir bertemu dengannya. Saya masih berhubungan dengan
keluarganya namun tidak dengannya,sebaliknya pun dengannya. Jika orang tua dia
menelpon saya dan mengatakan kalau keluarga dia kangen kepada saya , baru saya
bertemu dengan keluarganya di rumah dia,namun saya menanyakan ke orangtuanya
dahulu A.R.A ada di rumah atau tidak. Kalau dia tidak berada dirumah barulah
saya berangkat kerumahnya.
Dan pada saat saya kelas 2 SMA dia
datang lagi di kehidupanku,saya sering bertemu dengannya tanpa tidak sengaja,semenjak
itu saya juga sering membuka profil facebook dia dan saya melihat perbaruan
status dia yang ternyata “sudah memiliki pacar”,namun saya mengabaikan itu. Dan
pada lain waktu, saya bertemu dengannya di acara pernikahan temanku yg juga
teman A.R.A kita duduk berjarak 3
kursi,wajahnya biasa sajah(tidak senyum,tidak menyapa dengan saya). Saya yang
sengaja berkali-kali melihati dia,dan saya merasa kangen kepada sosok dia,dalam
hati bertanya”apa kabar dia?masih ada rasakah dia kepadaku?masih bertahankah
hubungannya dengan pacar yang di facebook dia?aku berharap belum”. Akhirnya
pada selang waktu saya melihat dia sedang melihat kepadaku,dan saya juga sedang
melihat dia dan dia seolah-olah tidak melihat saya.kejadian itu berulang-ulang
kali terjadi.
Dan saya sering lihat dia lewat didepan
rumah saya,setiap dia lewat dirumah saya,dia selalu melihat saya namun bila
saya melihat dia. Dia langsung seolah-olah tidak melihat saya. Saya tidak tahu
apa maksud pandangan tersebut. Pada waktu saya naik ke kelas3 saya mendengar
berita dari orang tuaku bahwa dia
mendapat beasiswa kuliah namun di luar pulau. Dan berita tersebut ternyata
benar-benar terjadi.
Dan pada bulan agustus 2014 dia
benar-benar pergi ke luar pulau. Tetapi satu bulan sekali dia sering pulang
kerumah keluarganya, dan dia sering lewat di depan rumahku. Dan pandangan yg
seolah-olah tidak memandang itu terjadi lagi. Sampai sekarang saya juga bingung
dengan maksud pandangan dia kepadaku seperti itu! Apakah dia masih menyimpan
rasa kepadaku?tetapi kenapa dia tidak mengatakan itu? Ataukah maksud dengan
pandangannya itu adalah dia masih marah kepada saya?namun sepertinya tidak!karena pandangannya bukan seperti
orang marah atau dendam kepada saya. Tidak tahu lah,kujalani hari seperti
biasanya sajah, seperti dulu yg tanpanya. Walaupun
sebenarnya kesesali putus dengannya L andai dia bisa bersamaku kembali…
Daftar.P: Haryanti Merinda Dwi;2014;”Mantanku
Penyesalanku”;Surabaya;Medwayan Story.
Twitter:@merinda_dwayan
Facebook:Merinda Dwi Haryanti
0 komentar:
Posting Komentar